Kamis, 30 Agustus 2012


Kamu memang unik. Kadang saya dibuat tertegun saat di hari spesial saya, kamu pun seakan terlihat acuh dan santai, tanpa suatu surprise apapun. Pemikiran saya, memang masih dipenuhi segala yang konvensional, bahwa hadiah dan surprise itu hanya untuk hari spesial. Tapi kamu, sering membuat saya lebih tertegun dengan segala surprise di hari yang saya anggap adalah hari biasa. That's why, i realize that i can fall in for same person many times, that is you. Kamu yang berhasil membuat saya jatuh tidak hanya sekali, tapi berkali-kali.
Kamu berhasil membawa saya berjalan tanpa kaca mata ini, melihat segalanya lebih luas, walau semua nya masih blur, tapi kamu menuntun saya. Dulu saya masih menilai segalanya yang masih dalam koridor kacamata, bahwa segalanya harus sama harus seperti ini dan itu. Terlalu didramatisir, itu kata yang sering kamu pilih,mas.
Terimakasih untuk dunia baru yang kamu kenalkan ini, saya belajar lebih rasional barangkali seperti yang kamu bilang. Untuk belajar lebih taktis, lebih kuat, lebih logis. Bahkan sekarang porsi membaca novel dan menonton drama korea saya sedikit direnggut untuk mengerjakan tts dan bermain sudoku :D
Tapi, jangan lupakan perasaan juga, bukankah ibu kita membesarkan kita dengan perasaan kasih sayang mereka. 
Karena selayaknya dunia tanpa kacamata, dimana yang terlihat masih blur, kita perlu mengasah feeling dan perasaan kita agar lebih peka sehingga kita tidak tersandung batu yang ada di depan.

Adekku Sayang


Adek, gak terasa loh umur kamu sudah 18 tahun dan kamu sudah naik level jadi mahasiswa. Itu artinya , sudah 18 tahun juga mbak mu ini melihat dan menyaksikan kamu tumbuh. Dulu waktu kecil, sering saya gendong kemana-mana, pamer ke tetangga dan saudara kalau saya punya adek yang putih gendut dan lucu. Pernah juga ngejar kamu keliling kompleks rumah karena susah disuruh mandi. Sedih dan senang rasanya kalau flashback, mengingat-ingat hal2 yang terjadi kemarin. Dan sekarang, badan kamu sudah membalap mbakmu ini. Bukankah sekarang , saya lebih pantas jadi adek kamu ? hehee.
Kini adek, kamu sudah harus belajar mandiri, ingat "weling" papi mami, untuk selalu jaga sholat dan ibadah , sekarang kamu juga harus belajar pulang ke rumah 6 bulan sekali.
Mbak mu ini, mungkin sering keluar kata-kata tidak enak didengar melihat ekspresi wajahmu yang seakan tidak menghormati. Tapi saya tahu benar, adek saya ini sesungguhnya sangat menyayangi saya , hanya saja dia tidak pandai memilih kata untuk mengungkapkan sebagaimana saya mengungkapkan padanya.
Asal kamu tahu, saya juga sangat sayang kamu benar, mari bersama, di dunia baru kita masing2 , sama2 berusaha untuk membuat bangga orang tua kita di rumah, yang setiap sholatnya selalu bawa nama kita serta di setiap waktu senggangnya selalu berharap untuk sekedar bisa berbagi cerita dengan kita.

Mbak ika sayang kamu dek.

Selasa, 07 Agustus 2012

Repost From allidra's secret: Ku Mencintaimu Utuh Tak Tersentuh

Ku Mencintaimu Utuh Tak Tersentuh
Aku menemukan tulisan ini dan aku rasa bagus juga buat dipost di sini untuk mengingatkanku. Adanya postingan ini bukan berarti aku lagi galau loh (klarifikasi).
Berikut adalah tulisannya:
Jika ada yang bertanya, bagaimana aku memandang perkara jodoh, maka akan ku jawab, bagiku sama saja kau menanyakan keyakinanku tentang kematian..
Jodoh dan kematian adalah rahasia-Nya yang tersembunyi dalam tabir keghaiban-Nya, dan tersimpan dengan indah dalam tiap lembar daun di lauhul mahfuzh..
Lalu apa yang ku khawatirkan? Dan kenapa pula ku harus mengejar? Tidak, aku tak sudi.. Ku katakan padamu wahai para wanita perhiasan terindah dunia.. Jangan pernah mengobral murah kehormatanmu untuk hal yang kau sendiri tak yakin kehakikiannya? Pahamkah maksudku?
Ku tanya padamu, pernahkah kau jatuh cinta? Ku akui, akupun juga… Tapi tak pantas bagi kita mengumbar rasa itu.. Rasa yg entah akan berlabuh di mana?
Lalu pikirkan, jika dia yang kau cinta, yang mengganggu tidurmu, membuatmu menangis karena rindu, ternyata bukan atau mungkin tak kan pernah menjadi pendampingmu, atau bukan kau yang dia pilih? Tak malukah? Tak malukah?
Lalu, apa masih mampu kau tatap wajah suamimu kelak dengan cinta yang seutuhnya jika ternyata dulu kau pernah menaruh separuh hatimu pada lelaki lain… Wahai para lelaki, tak cemburukah? Tak cemburukah? Tak cemburukah kau jika saat ini wanita yang kau pilih kelak sedang menyerahkan hatinya pada lelaki selainmu, namun ternyata kau yang akan meminangnya. Tak sakit hatikah bila ketika bersamamu, ternyata dia tengah membandingkanmu dengan sosok lain dalam hatinya? Tak sedihkah? Tak sakitkah? Tak cemburukah? Jika kau, para lelaki, menjawab ‘ya’ maka, itu pula yang kami, wanita, rasakan.. Takkan pernah bosan ku ingatkan, bahwa yang akan berlaku tetaplah ketetapan-Nya…. Sekuat apapun usaha kalian jika tak sejalan dengan kehendak-Nya, maka tak akan pernah terjadi.. .
Lalu, buat apa kau mubazirkan waktumu? Untuk apa Kau kuras energi? Kerana apa kau habiskan airmatamu?…. untuk orang yang belum tentu menjadi milikmu? Untuk apa? Dan ku katakan padamu. Mungkin kau yang akan memilihku belum ku cinta saat itu. Tapi ketahuilah, karena kau memilihku, kau ku cinta… Bukankah jatuh cinta adalah sebuah proses? Akan ada sebab, akan ada hal yang membuatku jatuh cinta padamu, dan kau pun akan mencintaiku.. Dan ketika itu terjadi, semua telah terangkai dengan indah dalam kerangka kehalalan, dalam ikatan pernikahan yang disebut mitsaqan ghalizhan.. Dan tak akan pernah ada ragu ku katakan kuserahkan cintaku UTUH TAK TERSENTUH, padamu.. Hanya padamu.. ya, hanya padamu dan untukmu duhai cintaku…. 
Setelah membaca ini, jika kita punya pikiran ekstrim, jadi gak boleh pacaran? gak boleh suka sama cowok? gak boleh nangis kalau kangen? gak boleh bla bla bla. Yah, manusia mana sih yang gak pernah jatuh cinta. Manusia mana juga yang cuma mencintai satu orang dalam hidupnya. Akui saja, seumur hidup sudah berapa orang yang kamu “cintai”, yang sudah lewat maupun masih, bahkan mungkin termasuk pernah menyukai dua orang dalam waktu bersamaan.
Menurutku “utuh” bukan berarti mencintai satu orang seumur hidup. Mungkin saat ini kita sedang mencintai seseorang, tapi di saat bersamaan ada pikiran “siapa ya jodohku nanti?”. Kita tidak tau apakah orang yang kita sayangi sekarang adalah jodoh kita atau tidak. Utuh adalah mencintai satu orang dengan bersungguh-sungguh, tanpa membawa orang lain dari masa lalu, dan ikhlas mencintai dan berniat karena Allah. 
Tidak salah bila kita merasakan rindu. Tidak salah juga bila kita mengungkapkan sayang. Itu adalah kejujuran perasaan. Manusiawi. Yang salah adalah ketika kita sampai menangis dan merasakan sedih yang berlebihan ketika merindukan dan bahkan mungkin kehilangan orang tersebut. Tidak pantas rasanya menangisi orang yang belum tentu cinta sejati kita.
Menangis juga manusiawi dan “perempuani”. Siapa perempuan yang belum pernah menangis karena kangen sama orang yang disayanginya? Saya pernah. Ketika menangis, sadarilah, cinta seharusnya membuat bahagia dan tersenyum. Cinta seharusnya ikhlas memberi. Cinta ditanamkan di hari oleh Tuhan. Minta bantuan pada-Nya. Minta bimbingan-Nya. Berdoa semoga air mata yang jatuh tidak sia-sia. Berdoa semoga air mata ini jatuh untuk orang yang tepat.
Untuk perempuan yang sedang mencintai seseorang, atau mungkin yang sedang dalam suatu hubungan, batasi diri dengan bijak. Ada yang harus dinomorsatukan dalam cinta, Tuhan dan keluarga. Lelaki adalah pendamping dan pembimbing kita utuk berjalan bersama mencintai yang Nomor Satu.
Doaku “Ya Allah, Engkau nomer satu dihatiku, dan dia juga sedang ada di hatiku. Saat ini aku bahagia bila dengannya. Aku berharap bisa menjadi yang terakhir untuknya. Jagalah dia karena aku juga ingin dia yang terakhir untukku. Jadikanlah aku yang terbaik untuknya dan dia yang terbaik untukku. Jaga dan bimbing kami agar kami tidak berlebihan dan menomorduakan-Mu. Kutitipkan dia dan hatiku pada-Mu. Pertemukanlah kami nanti di saat yang tepat.”